Sabtu, 05 Mei 2012

GAMOLAN PEKHING Alat Musik Tradisional LAMPUNG

Bicara tentang LAMPUNG memang takkan habis-habisnya karena banyak sekali hal-hal menarik yang dapat digali dari tempat ini. Salah satunya adalah GAMOLAN PEKHING. Ya, tentu Anda akan bingung mendengar kata itu, hehehehe. GAMIOLAN PEKHING yang sering disebut juga dengan nama CETIK adalah alat musik tradisional Lampung tertua. Diperkirakan usianya sudah lebih dari 10 abad. Tak ada yang tahu siapa penciptanya yang jelas alat musik ini berasal dari Skala Brak ( Sekala Bekhak ) yaitu suatu tempat yang terletak di Lampung Barat.

Alat musik ini adalah alat musik BAMBU sesuai namanya PEKHING ( pekhing = bambu ). Tentunya tak sembarang bambu, bambu yang dipakai adalah BAMBU BETUNG yang banyak ditemui di hutan-hutan sekitar Skala Brak. Proses pembuatannya pun bisa dibilang cukup lama mulai dari pemilihan bambu, penjemuran bambu, pemotongan, proses pelarasan tangga nada, dan pemasangan. Bambu yang dipilih haruslah bambu yang MATI TEMEGI ( mati temegi = mati berdiri ), maksudnya pohon bambu yang sudah berusia 6 tahun yang sudah mati namun masih berdiri. Selanjutnya bembu disimpan, dan dikemur selama 6 bulan. Selanjutnya adalah proses pemotongan, bambu yang sudah kering dipotong sepanjang 45 cm, lalu potongan bambu itu dibolongkan lagi sebagian sisinya sebagai ruang resonansi. Selanjutnya dilakukan proses pelarasan nada, ini adalah proses tersulit, bambu harus dipotoing sesuai ukurannya untuk memperoleh nada yang sesuai dengan melodi ciri khas Lampung. Selanjutnya dilakukan proses pengevatan dan pemasangan. Nah, kurang lebih seperti itu informasi tentang GAMOLAN PEKHING, kita sebagai manusia yang berbudaya dan memiliki budaya alangkah baiknya jika kita mengetahui kekayaan budaya kita lebih bagus jika kita MELESTARIKANNYA. Semoga informasinya bermanfaat dan TERIMA KASIH.

Rabu, 02 Mei 2012

Tari Melinting, Adat Budaya Lampung

Tari Melinting merupakan tarian adat suku Lampung tepatnya berasal dari suku Lampung Peminggir Melinting yang beradatkan Pepadun yang secara administratif berada di Kab. Lampung Timur.

Tarian yang sarat akan nilai budaya ini memiliki sejarah yang panjang. Pada abad ke-16 Minak Kejala Ratu dan Minak Kejala Biddin mengiri kabar kepada ayahnya yang merupakan Sultan Maulana Hasanuddin ( Sultan Kerajaan Banten ) untung meminta bantuan karena daerah mereka sering mengalami pencurian. Kemudian sang sultan pun memberikan bantuannya berupa '' Petunggu Batang '' untuk ditanam.

Kedua anak sultan itu pun memerintahkan pengawalnya untuk menanam Petunggu Batang itu disekitar lingkungan mereka. Pada suatu hari saat tanaman yang mereka tanam itu tumbuh, di sela-sela tanaman itu tumbuh akar-akar yang Melinting ( meliuk-liuk ). Oleh karenanya kedua anak sultan itu menamakan daerahnya sebagai Keratuan Melinting, rajanya pun diberi gelar '' Ratu Melinting ''.

Suatu hari, sang ratu telah menciptakan sebuah tarian yang indah dan hanya orang-orang istana saja yang boleh menarikannya. Tariannya ini ia beri nama sesuai gelar adatnya yaitu '' MELINTING ''. Mulai saat itulah tari Melinting tumbuh dan berkembang di lingkungan istana. Namun sepeninggalan Ratu Melinting, tarian ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat luar istana sehingga banyak orang yang mempelajarinya sampai sekarang.

Mengenai makna, tari Melinting mengandung banyak sekali makna, yaitu makna kepemimpinan, gotong royong, dan juga sebagai cerita dari suatu kisah yaitu kisah kunjungan Sunan Gunung Jati ke keratuan Pulung.


Mengenai gerakan-gerakan pada tari Melinting, dibedakan atas 11 gerakan penari putera, dan 8 gerakan penari puteri, yaitu :
1. Penari putera : Babakh Kipas, Jung Sumbah, Kenuy Melayang, Salaman, Suali, Niti Batang, Lapah Ayun, Sukhung, Sekappan Balik Palau, Lutcat Kijang, Nyiduk.
2. Penari puteri : Babakh Kipas, Jung Sumbah, Sukhung Sekappan, Timbangan, Ngiyan Biyas, Nginjak Lado, Nginjak Tahi Manuk, Lapah Ayun.

Mengenai musik pengiring, tari Melinting diiringi oleh musik tradisonal Lampung yaitu Tallo Balak, sejenis Gamelan Jawa yang pastinya sesuai dengan iringan khas Lampung yang disebut juga tabuh. Tabuh iringan tari Melinting antara lain yaitu : Tabuh Arus, Tabuh Cetik, Tabuh Tari Melinting. Dalam tari Melinting, busana yang digunakan penari putrid adalah siger bercadar bunga pandan Subang, kalung buah jukum, gelang kano, bulu seretei, gelang rui sesapurhanda, tapis, dan jungsarat. Adapun busana penari putra adalah kopiah emas, kembang melur bunga pandan, buah jukum, jungsarat, papan jajar, bulu seretei, sesapur handap, injang tuppal, celana reluk belanga, lengan tanpa aksesoris, dan telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki.

Jumat, 20 April 2012

PULAU PISANG, KRUI, LAMPUNG BARAT

PULAU PISANG, KRUI, LAMPUNG BARAT


Pulau Pisang, adalah sebuah pulau kecil seluas 2300Ha yang terletak di pesisir barat provinsi Lampung, tepatnya di kota Krui, Lampung Barat. Ngomong-ngomong tentang penamaan pulau ini, banyak pendapat yang mengatakan bahwa pulau ini dinamakan pulau Pisang karena jika dilihat dari atas udara bentuknya menyerupai pisang, ada pula yang berpendapat bahwa di pulau ini banyak sekali tumbuh pohon pisang yang menjadi salah satu komoditi terbesar di Lampung. Namun secara singkat saya katakan pulau ini dinamakan pulau Pisang karena dulu pada abad ke-12 banyak orang-orang dari BUAY TUMI ( SKALA BRAK ) yang melarikan diri karena sengketa kekuasaan, dan salah satu tempat pelarian mereka adalah ke Krui, dan ada pula yang menyebrang ke pulau ini. Lalu utusan dari SKALA BRAK diutus untuk menakhlukkan orang-orang yang melarikan diri itu. Utusan dari SKALA BRAK itu pun memikirkan bagaimana cara untuk menyeberangi pulau itu, dan tersirat di benaknya untuk membuat sebuah RAKIT, Rakit itu ia buat dengan menggunakan BATANG POHON PISANG yang diikat satu sama lain dan jadilah sebuah rakit. Lalu ia menyeberangi pulau itu dan sampailah ia ke pulau itu. Nah dari situlah nama pulau ini diambil.

Pulau yang berpenduduk mayoritas etnik Lampung Saibatin Peminggir Krui ini dahulu dikenal sebagai pulau yang kaya akan rempah-rempahnya seperti : cengkeh dan lada yang diimpor sampai keluar negeri. Namun setelah banyak tanaman cengkeh dan lada yang mati para penduduk menggantinya dengan tanaman pisang. Sungguh tragis, pulau yang dulunya kaya kini menjadi terbengkalai. Banyak penduduk pulau ini yang bertransmigrasi ke kota-kota seperti : Krui, Bandar Lampung, Merpas, bahkan Jakarta dan mereka menjalani kehidupan baru disana.

Konon, KAIN TAPIS LAMPUNG pertama kali dibuat di pulau ini. Tapis di pulau ini terkenal sangat KUAT dan memiliki kualitas tinggi dengan motif-motif khas Lampung dan dengan sulaman BENANG EMAS yang sangat TELITI dan Rapi.


Senin, 16 April 2012

Kota Krui, Lampung Barat, Lampung, Indonesia.

Krui adalah ibukota kecamatan Pesisir Tengah di dalam Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Krui berada di daerah pesisir Samudera Hindia.
Sebagai daerah pesisir, Krui memiliki potensi pariwisata terutama wisata pantai. Potensi Krui sebagai daerah tujuan wisata sudah terkenal sampai mancanegara. Wilayah ini sering dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, dengan tujuan utama untuk berselancar. Belakangan ini arus kunjungan wisata ke wilayah ini semakin meningkat dengan semakin gencarnya promosi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,baik melalui media cetak maupun media elektronik. Ke depan, wilayah ini diproyeksikan menjadi salah satu tujuan wisata unggulan dengan akan dibukanya lapangan terbang Seray sebagai sarana transportasi cepat menuju wilayah ini. Dengan dibukanya lapangan terbang seray ini, diharapkan industri wisata bisa berkembang menjadi industri andalan utama wilayah ini.
Tempat-tempat yang sering dijadikan tempat wisata dan sering dikunjungi adalah Pantai Labuhan Jukung dan Pantai Walur. Potensi sumber daya alam yang dihasilkan adalah dari hasil bumi yang sudah dikenal dunia internasional seperti damar, ladas dan cengkeh.

Ngomong-ngomong tentang Krui, pasti takkan terlepas dari Pulau Pisang. Ya, sebuah pulau kecil berpenduduk matoritas Lampung ini adalah salah satub ndestinasi wisata Lampung yang kini sedang diberdayakan.

Info selengkapnya tunggu blogg saya selanjutnya. '_'